107 - PRAHARA CINTA SANG PUJANGGA

Mengapakah amarah sangatlah menggelora..
Sedang sayangku seakan tak pernah berubah..
Haruskah aku terhenti dengan semua karya..
Sehingga semua amarah menjadi reda..

Bertahun sudah kita hidup bersama..
Menapak merintih dalam kepiluan hati..
Entah mengapa semua asa menjadi prahara..
Tidakkah engkau menghargai akan semua karyaku ini..



Bukan maksud dihati untuk berbagi kasih..
Walau kini begitu banyak coba menghampiri..
Namun yakinlah akan setiaku ini..
Tak pernah terbersit di hati untuk ingkar akan janji..

Maafkan akan kelana hati yang sering kali menepi..
Namun itu semua hanyalah untuk berbagi kisah dalam seni..
Aku menyayangimu juga anak anakku..
Aku mencintaimu dengan sepenuh hatiku..
Dan tiada akan ada yang menghiasi istana cinta..
Yang telah lama kita jalin indah..

Duhai bidadariku..
Yang slalu melangkah berdamping berjuta peri..
Tetaplah tegar..
Setegar langkah kita menapak tingginya gunung galunggung
Yang tinggi menjulang mencacai awan..
Tetaplah kuat..
Sekuat karang karang di lautan pantai selatan..

Dan tetaplah tersenyum indah..
Seindah mekarnya bunga bunga di
taman sari istana bawah laut pantai selatan..
Aku menyayangimu..
Slalu slalu dan selamanya..