Entah berapa banyak sudah siang berganti malam dan malampun berganti siang, sungguh aku tak tau!!!, karena disaat mengenalmu bagai baru kemarin kita bertemu, namun dikala menyayangmu bagai berjuta tahun hati kita berpadu..
Diujung senja tlah terlukis sinar mentari yg memerah yang seakan menyibak tirai hati kita yang telah lama tiada bersua, kutatap parasmu yang tertutup berhelai rambut terurai, cantik bahkan terlalu cantik dan tak salah bila hatiku terdampar dalam lembah asmaramu..
Maafkan aku yg tlah lama membuat rasa hatimu tenggelam dalam penantian, rinduku hanya untukmu, sayangku cuma kamu dan dalam getaran hatiku hanya ada satu nama, yaitu namamu duhai bidadariku..
Disini kita pernah bahagia, disini pula air mata telah bertumpah, bukan ombak laut yang memisah, bukan pula sinaran sang surya yang enggan menyapa, namun tradisi yang tak mampu mengikat jalinan cinta, hatiku telah tenggelam, cintakupun menjadi karam, kini ragaku lunglai dikala harus melambaikan tangan, selamat berpisah sayang..
Ya allah ampunilah aku.
Gelap sudah pandang, sesak sudah napas, berat nian cobaan yang datang menghadang, hingga aku harus terbenam dalam perjodohan, dan maafkan aku sayang, yang tak bisa mendampingimu sampai diujung penghidupan.
Duhai dara pujaan..
Bukan karena keindahan akan rupa aku menyayang, bukan pula karena kemilaunya harta aku mencinta, namun dgn ketulusan hati aku menjadi bahagia dan maafkan bila karena aku telah membuat hatimu terluka..
Duhai sayang..
Kini burung burung tlah kembali berkicau, senandung senjapun seakan telah bernyanyi disetiap ujung dahan, sambutlah kedua tanganku, berbaringlah dalam kehangatan dekapanku, senja ini tlah kembali untuk kita dan kita akan sama bahagia, bersama merdunya senandung rindu yg indah, seindah getar bibirmu yg kini berpadu dlm gejolak cinta...