Mengapa kecewa teruslah
menghampiri?, hingga hujan airmata tiada dapat terhindari, engkau yang
begitu aku sayangi, namun kini éngkau semakin menjauh untukku mengerti.
Engkau yang kupuja, yang tiada batasku memberi cinta, kini telah tega membuatku hidupku merana, engkau tinggalkan aku, engkau hempaskan cintaku, dengan tiada pernah kutau apa salahku.
Engkau yang kupuja, yang tiada batasku memberi cinta, kini telah tega membuatku hidupku merana, engkau tinggalkan aku, engkau hempaskan cintaku, dengan tiada pernah kutau apa salahku.
Kucoba bertahan dalam penantian yang tiada kepastian, namun engkau semakin
jauh dan menjauh, dengan tiada pernah hirau akan perasaanku.
Haruskah aku membencimu?, mengumpat dan mencaci. Sedangkan aku tiada dapat
membohongi perasaan hati, bahwa masih kusimpan kerinduan yang tiada dapat aku
hapuskan. Yang tiada mungkin hilang, dari indahnya cinta yang tiada pernah
lepas dari ingatan.
Kini cukuplah engkau menjadi kenangan, dari perjalanan cintaku, dari kandasnya impianku. Walau tersimpan pahit, namun manisnya ucapan, indahnya belaian sayang, harumnya napas cinta yang engkau semaikan, bagai tiada mampu menghukummu dengan
- K E B E N C I A N -