Deru
menderu ombak menggunung, menyapu butiran si pasir putih, sungguh hatiku resah
dan bingung disaat perjodohan harus melepas jalinan kasih..
Pantai
pelengkung berjuta pesona, membentang biru samudra perkasa, dengan pijak
alaspurwo sebagai bentengnya, benteng untuk sebuah misteri dari kerajaan laut
yang melegenda, hingga suapapun yang singgah pastilah terkagum melihatnya..
Yang
begitu gagah, segagah peselancar yang menantang murka samudra dengan cemeti
laut yang datang bergulung menggelegar laksana petir yang menyambar, yang
begitu cantik, secantik rupamu, bidadari banyuwangi yang aku rindu, secantik
pribadimu yang menjunjung tunggi moral dan etika dan begitu indah seindah kenangan
cinta kita ditepian pantai plengkung dikala senja.
Masihlah
kuingat engkau disini, bersama berlari dan bersuka menghadang ombak yang
datang, engkau terhempas, terjatuh dan terhanyut lalu menepi dalam dekapan..
Kutanam
cinta pada hatimu, kugantung harapan untuk bahagiamu, namun asmara kita kranya
laksana melaju diatas samudra, yang terlalu indah untuk dilalui namun
terlalu pahit untuk dilampaui..
Engkau
boleh berlalu dari pandangan, engkau boleh terlepas dari genggaman, namun
jangan katakan engkau akan pergi dari istana hati, yang kubangun dan
kutata indah dengan belaian cinta yang suci..
Aku
rela bila catatan cinta ini harus memisah namun satu cinta yang pernah singgah
tiada akan merubah warna dalam lukisan asmara, yaitu dirimu bidadari banyuwangi
yang slalu aku..
-
C I N T A -