121 - SENYUM BIDADARI

Duhai sang bidadari..
Maafkan aku yg tlah membaut rasa 
hatimu menjadi gundah..
Bukan maksud hatiku tuk lupakan janji..
Bukan pula lenyapkan semua mimpi
Walau langkahku kini bertabur duri..
Namun rangkaian hatiku akan tetaplah 
terajut indah bersamamu..

Hidupku kini sungguhlah dalam kebimbangan..

Sinaran ku redup Harapku bagai tenggelam..
Tak ada asa yg bisa aku gapai,.
Namun sepenggal cinta masihlah membuatku bertahan..
Cinta yg tlah mematah karang karang hampa dlm jiwaku..
Cinta yg tlah memecah kabut hitam yg terselubung dibadan..
Dan cinta inilah yg tlah membuat aku
mampu bertahan dari keterpurukan..

Duhai sayang..

Usahlah bimbang dari bara cinta yg seakan padam...
Usahlah ragu akan sayang yg semakin membuatmu pilu..
Disetiap detak nadi, Disetiap derap langkah..
Akan slalu ada satu nama yg aku cinta..
Dan getaran hatimu akan merasakan itu??....


Kini hapuslah semua derai..

Hilangkanlah semua keraguan..
Janganlah lagi ada tanya mengapa??..
Karena aku akan slalu ada..
Dan akan slalu membuat rasa dlm hatimu menjadi bahagia..
Slalu dan selamanya...

Duhai bidadariku sayang..

Bila darahku ini cukup untuk merangkai syair keindahan..
Niscaya akan aku persembahkan untukmu seorang..
Bila disepanjang usiaku ini dapat menemanimu dlm setiap langkah..
Niscaya akan kuraih semua mimpimu dan menjadi nyata...
Dan semua menjadi indah....

Kini marilah sambut kedua tanganku..

Lupakanlah sesalan..
Hilangkanlah semua keraguan..
Tataplah aku dan usahlah kau simpan senyum manismu..
Rindu ini untukmu..
Dan berbaringlah dlm hangatnya dekapanku..
Dan izinkan aku membuka pengikat rambutmu..
Dan mencium bibir manismu.. Indah..
Seindah nostalgia kita pada saat senja di.............