TERGODA PANDANG PERTAMA

Rasanya terlalu banyak asa yang bergelora dalam dada, berjuta impian bagai menari menghias hari, engkaulah bahagiaku, engkaulah lentera penerang dalam jiwa yang slalu menghias hariku dengan berjuta warna..

Bersua denganmu bagaikan sebuah mimpi, m
impi yang tidak mengenal waktu, siang slalu terbayang, malampun slalu terkenang, walau hanya sekejap, namun butiran butikan kasih sangatlah meresap dalam benak..



Bersama daun daun rindu yang menguntai irama syahdu, b
ersama bentang sayap merpati yang menari dalam sanubari, aku ingat slalu senyumu, aku ingat bibir slalu merahmu dan kuingan akan keindahan rona wajahmu, sehingga dlm detak nadiku bagai tidak henti bertasbih namamu..


Jauh sudah kuarungi akan arti dari sebuah perjumpaan d
isaat hati yang terpendam akan rasa bimbang, disaat gelap bagai berselimut dalam rongga jiwa yang haus akan sinaran engkau datang bagai butiran salju, menyejuk merasuk dalam lembah hati yang dilanda sunyi..


Walau tanpa ucap kata n
amun dari tatap matamu seakan berkata cinta, walau jarak memisah, namun getar rindu dalam hatimu sangatlah dekat terasa, ada sayang yang tidak terlukiskan, juga ada rindu yang tiada tertahan.


Sayang ini untukmu, karena e
ngkaulah pelabuhan terakhir dari sejarah cinta yang berawal dari berpadunya tatap mata disaat Pandangan Pertama..