Ketika matahari senja perlahan memerah, menyiram awan yang seakan bermandi darah, tiada terasa deraiku menitiklah sudah, terkenang kisah asmara yang tiada sempurna.

Entah kemana kuharus ayunkan langkah, sedang pasir dipesisir tiada lagi indah, hampa dan gersang bagai hatiku yang slalu rindu akan belaian sayang.

Ingin rasanya aku menjerit melepas sesaknya dada yang kian sakit, ingin rasanya aku berlari, menerjang ombak hingga tenggelam dan mati, hingga terlepaslah beban dihati..

Di sini cinta bersemi, di sini akad itu m merukir janji, di sini sayang itu indah terpateri, namun di sini pula aku kembali sendiri dengan menggenggam cinta yang tiada lagi engkau peduli.

Sungguh aku ingin bahagia, seperti burung bangau dengan bentangan sayapnya, tiada derita, tiada nestapa, hanya bahagia dalam kisah cinta.

Duhai sayang..
Rinduku tiada batas, sayangku tiada puncak, ia berkilau bagai permata, ia mengalir laksana darah dan berdetak tiada henti pada rangkaian urat
- N A D I -