Begitu lembut kata kedengar, begitu manis ucapan sayang namun mengapa kini pahit yang aku rasahan, hingga jiwaku terlunta diantara gurun yang gersang dan cintaku hangus terbakar, akan rasa sayang yang berbalas penghianatan..
Seandainya saja butir airmata dapat ku urai menjadi tinta, niscaya akanlah kurangkai kata, tentang kita untuk kujadikan kado terindah dihari pernikanmu yang meriah..
Aku tiada mengerti, mengapa semua ini harus terjadi, engau simpan dusta dibalik kelembutan hati, hingga dengan tia iba, engkau buat aku menderita..
Mengapa disaat aku menyayang disaat bunga cintaku mulai bermekar, engkau hempas rasaku dengan selembar surat undangan, untuk melihat bahagiamu bersanding dengan pilihan, yang bukan aku seperti yang pernah kita janjikan ditepian dahulu..
Engkau gores rasaku dengan berjuta sembilu, engkau hujam jiwaku dengan tombak tombak runcing yang menusuk kalbu, hingga aku menjerit jiwaku sakit, haruskan aku terima kenyataan dusta dari ucap janji untuk slalu setia..
Sakiiiit dan memang sangatlah sakit, namun kusimpan sudah segala duka kupendam sudah segala asa dan kugenggam sudah kado yang indah, untuk kuberikan sebagai bingkisan dimalam pesta..
- PERSANDINGAN MU -