Tiada kurasa akan keindahan purnama dikala engkau tiada lagi setia, entah apa yang harus aku kata sedang jawaban cinta hanyalah kata dusta..

Begitu lembut kata kedengar, b
egitu manis ucapan sayang namun mengapa kini pahit yang aku rasahan, hingga jiwaku terlunta diantara gurun yang gersang dan cintaku hangus terbakar, akan rasa sayang yang berbalas penghianatan..



Seandainya saja butir airmata dapat ku urai menjadi tinta, n
iscaya akanlah kurangkai kata, tentang kita untuk kujadikan kado terindah dihari pernikanmu yang meriah..


Aku tiada mengerti, m
engapa semua ini harus terjadi, engau simpan dusta dibalik kelembutan hati, hingga dengan tia iba, engkau buat aku menderita..


Mengapa disaat aku menyayang d
isaat bunga cintaku mulai bermekar, engkau hempas rasaku dengan selembar surat undangan, untuk melihat bahagiamu bersanding dengan pilihan, yang bukan aku seperti yang pernah kita janjikan 
ditepian dahulu..


Engkau gores rasaku d
engan berjuta sembilu, engkau hujam jiwaku dengan tombak tombak runcing yang menusuk kalbu, hingga aku menjerit jiwaku sakit, haruskan aku terima kenyataan dusta dari ucap janji untuk slalu setia..


Sakiiiit d
an memang sangatlah sakit, namun kusimpan sudah segala duka kupendam sudah segala asa dan kugenggam sudah kado yang indah, untuk kuberikan sebagai bingkisan dimalam pesta..

- PERSANDINGAN MU -