Mengapakah ini harus terjadi, hatiku bagai tersesat kedalam rimba cinta yang memikat, jiwaku bagai tenggelam kedalam palung asmara yang menggelora, hingga ke elokan rupamu, seakan slalu menari di ujung mataku..

Ingin rasanya kututup semua cerita, namun untuk melupakanmu, bagai melepas nyawa dari tubuhku, berulang kucoba untuk terdiam, namun cahaya senyumu semakin mengikat hatiku dengan cinta..


Entah mantra apa yang engkau ucapkan, entah sihir apa yang engkau lepaskan, hingga busur cintamu seakan telah menyemai panah kerinduan..

Sayangmu bagai butiran embun, yang mendekap jiwaku dengan kesejukan, hingga napas cinta yang engkau hembuskan, kiranya telah menebar aroma rindu yang mendalam..

Rasanya hidupku akanlah menjadi sia sia, bila tiada bersama mendaki tahta cinta, karena engkaulah musim semi dihatiku, yang membuat keringnya tangkai hati menjadi berbunga kembali..

Kini lihatlah cahaya mataku, pandanglah manisnya senyumku dan dengarlah detak jantungku, bahwa cintaku mengangkasa untuk satu jiwa, yaitu dirimu yang slalu aku..
- P U J A -