Tiadalah hilang dari ingatan akan pesona rupa yang kini
menjadi kenangan, dari patahnya payung cinta yang mengukir senyum, yang tiada
noda dalam sandaran asmara..
Sungguhlah pilu rasa dihati, dikala takdir cinta telah memutus ikatan suci, hingga bagai tiada cahaya aku melangkah, bagai tiada berdayung aku bersampan, kiranya hidupku bagai terdampar ditengah lautan, terombang ambing terhempas dari dahsyatnya gelombang..
Kini barulah kurasa, bahwa tanpa dirimu hidupku menjadi
tiada sempurna, entah mengapa musim semiku hanya sekejap, jiwaku menjadi
gulita disaat sandaran hatiku telah tiada..
Mengapa suramku tiada berlalu ssegala sapa dianggap goda, senyumku dianggap rayu, hingga laju hidupku bagai berjalan diatas pentas praga, yang dianggap air untuk pelepas dahaga, yang dianggap api yang dapat menghangus bahtera..
Entah sampan kapan kerikil kerikil tajam teruslah
menghujam, hatiku merana dikala canda jiwaku tersiksa
dikala tawa, mungkinkah kutemukan cinta seperti disaat kita bersama, ataukah
kubur semua mimpi hingga kita bersua diambang surga nanti..
Kini apalah makna hidupku, dikala hariku tiada lagi candamu, walau tersirat dihati untuklah mencari ganti, namun tiada kutemui cahaya serupa yang mampu mengusik tahta cinta.
- K I T A -