Hari ini sangatlah cerah, cakrawalapun
kian menebar pesona, namun mengapa pipiku hujan airmata, disaat indah bersamamu
tiada lagi aku rasa.
Engkau yang telah melepas rantai cinta, telah membuat anganku bagai bentangan sayap merpati yang tiada punya singgahan, jiwaku berlari dan mencari, akan indahnya takdir mimpi yang terpenggal sebelum fajar pagi.
Engkau yang telah melepas rantai cinta, telah membuat anganku bagai bentangan sayap merpati yang tiada punya singgahan, jiwaku berlari dan mencari, akan indahnya takdir mimpi yang terpenggal sebelum fajar pagi.
Hidupku bagai tiada bermakna semenjak
engkau robohkan tiang asmara, entah adakah tingkah yang salah?, dengan tiada
alasan engkau melaju melupakan cinta.
Jalan kedepan masihlah panjang, dan begitu banyak impian yang akan kita gapai, namun mengapa kini kau lepas genggaman, hingga langkahku menjadi hilang tujuan.
Arak cinta yang engkau suguhkan, sungguh telah membuatku mabuk, engkau siram hatiku degan banjir bahagia, namun mengapa kini kau percikan api untuk menghagus asmara, sungguh aku tiada berdaya.
Kini…
Jalan kedepan masihlah panjang, dan begitu banyak impian yang akan kita gapai, namun mengapa kini kau lepas genggaman, hingga langkahku menjadi hilang tujuan.
Arak cinta yang engkau suguhkan, sungguh telah membuatku mabuk, engkau siram hatiku degan banjir bahagia, namun mengapa kini kau percikan api untuk menghagus asmara, sungguh aku tiada berdaya.
Kini…
Laju hidupku menjadi hampa, bersandar
derita dengan bergumpal lara, hingga tiada kuhirau butiran debu mengotori
wajah, dan tiada kudengar segala celoteh yang melukai hati, karena aku yakin
cintamu masih ada disini, walau dirimu tiada mungkin
- K E M B A L I -
- K E M B A L I -