KUNANTIKAN SENYUMMU KEMBALI

Redup dan sayu matamu, lemah dan lusuh tubuhmu disaat raga terbaring tiada daya, terbalut selang infus penawar derita.

Engkau yang menjadi sandaran, tempat bernaungku dari teriknya cobaan, kini harus berjuang melawan derita dari rasa sakit yang tiada pernah engkau hiraukan.

Engkau yang menjadi lentera, penerang jiwaku dalam bahtera, yang telah membuatku bangga untuk berdamping setia, dari terwujudnya mimpi untuk cinta yang slalu seirana..

Tiada kurela engkau begini tiada kumau hatimu pedih, engkau yang berkorban untukku, yang menjadi benteng untuk perlindunganku, tiada akan kulepas Do’a untuk kesembuhanmu..

Tiada dapat kubendung airmata, disaat lingkaran cinta, kau cium dari jemariku yang indah, tiada dapat aku berkata kata dikala kau hapus butiran bening yang tercurah dari lingkaran mata..

Hidup ini memenglah singkat, namun jalan cinta kita tiadalah akan sejenak, entah suatu saat nanti dirimu ataupun aku yang berjalan didepan, namun tandu asmara kita akanlah seiring dengan banjir bahagia.

Cukuplah satu kisah romantis dari jalan asmaraku, karena aku tiada akan pernah mendua hati dari jalan cintamu, walau aku harus berjalan melewati panasnya ilalang yang terbakar, namun untuk cintamu tiada akan pernah kulepas.
– G E N G G A M A N –