DARA JELITA KOTA MAJENE YANG AKU CINTA

Kujejaki sudah Jalan cinta yang menimbang kebimbangan, jalan cinta yang tiada mampu kutemukan jawaban, jalan cinta yang menjadi pilihan, yaitu jalan cinta yang menyatu antara lautan dan perbukitan, yang keduanya tiada dapat aku pisahkan..

Jalan setapak diantara lereng terjal telah menyapu lelahku dikala lingkar mata telah berpadu, engkau begitu cantiknya, laksana paras bidadari yang tersiram lentera purnama, engkau begitu sempurna laksana pesona alam MATA UAI yang tiada bandingnya.

Kunjungi juga 

Kujejaki sudah tapak asmara diantara rimba pinus mata uai dikala senja, kuingat senyummu yang seakan menari dirimba hati, kuingat candamu yang berbisik rindu disinggasana jiwa, dan kusayang dirimu dalam genggaman tangan untuk satu hati dalam kerinduan.

Karena hatiku telah menepi dan tiada hasratku ingin kembali, rinduku telah menggumpal pada dirimu dara jelita kota majene yang aku sayang, sehingga senandung sayang yang menggema diantara riak gelombang, kiranya telah mengikat hatiku pada dara jelita PANTAI DATO yang sangatlah menawan, yaitu dara jelita yang elok rupa, dara jelita yang slalu menjaga etika, dara jelita yang telah membuat hatiku singgah dari kelana.

Bersama dawai angin yang mendesir, kubisik kata cinta pada bibir telinga, engkau tersenyum engkau berlari dan kita berenang bersama ikan yang menari diatas terumbu karang.

Disana kita bercanda meniti tebing pantai dato yang indah, yang kini redup cahaya, dikala lentera langit tersapu senja dan tiada mampu aku mengurai kata, dikala lembut jarimu menyibak pasir yang mengotori wajah.

Kunjungi juga

Lihatlah disana secarik sunset dilangit jingga yang membias dibelantara mega, yang begitu cantik secantik garis wajahmu, secantik takdir mimpiku secantik panorama pulau IDAMAN yang slalu menyimpan kerinduan..

Namun janji suci yang kita impikan kiranya haruslah terbentang Jalan panjang, jalan yang menjadi pembatas antara laut dan perbukitan, jalan cinta yang memaksa aku kembali merengkuh tugas untuk pertiwi..

Engkau yang terlalu sempurna untuk jawaban dari selaksa do,a, kiranya kini haruslah terpisah, namun bius cintamu tiada akan mampu menyadarkan aku dari lelapnya mimpi untuk kita sama bertunai..
– J A N J I –