KUTUTUP CERITA DIKALA GERBANG RAMADHAN TERBUKA

Ketika pecahan kaca dari celoteh dusta telah bertahta bagai mahkota, hingga bualan yang membelai mengalir deras diantara curamnya hati yang terlena akan indahnya mimpi.


engkau yang bersorak diantara runtuhnya kepingan hati, engkau yang terbahak congkak diatas rintihan jiwa yang pedih, namun kiranya engkau juga yang menuntun sesatku dari ladang pilu menjadi rindu.


Sehingga heningnya jiwa kini menjadi tiada manakala cinta berkilau bagai permata dan engkau menjadi mulia ketika cinta itu bertahta diantara dawai rindu ranting cemara, sehingga tangga langit yang menjulang tinggi kiranya begitu mudah untuk kita jejaki, hanya untuk meraih mimpi dari kusutnya benang kasih yang  mengikat hati dengan rasa perih.


Namun kini roda waktu telah menepi dihanggar kasih dan sudah tiba waktunya untuk kita berbenah diridengan harapan suci, agar kiranya serpihan dosa tiada membebani, sehingga dikala gerbang ramadhan sudah terbuka, kiranya kita akan sama melangkah untuk manggapai kesucian jiwa dengan tiada rasa hati yang.

-  T E R L U K A -