Ketika hati menjadi resah berpangku
rindu idaman kalbu, hanya jiwa hampa kelana, terseok dan tertatih menyusuri
rimba cinta yang berduri.
Kunjungi juga
https://bakot-aldino.blogspot.com/2018/03/cinta-yang-terlarang_30.html?m=1
Rasanya tiada kupercaya, disaat
buminya hati sedang merintih, disaat langitnya jiwa sedang temaram, secercah
cahaya datang menggumpal menerangi lorong hati yang pekat menghitam.
Kunjungi juga
https://bakot-aldino.blogspot.com/2018/03/cinta-yang-terlarang_30.html?m=1
Hingga disetiap detak waktu yang
berayun, gelora hati kian mengguncang, mengalun syimponi akan napas kerinduan,
rindu yang tiada kumengerti, rindu yang tiada aku pahami, rindu yang tiada
kuinginkan untuk berlalu pergi.
Andai saja cinta ini tiada berpagar,
niscaya tiada kuragu untuk bersama sedayung sampan, karena engkaulah purnama
yang menerang jiwaku dikala gulita, karena engkaulah dermaga tempatku bercurah
hati dari curamnya jalan cintaku yang pedih.
Bukan tiada kutau!, akan mahkotamu
yang terpagar duri, bukan tiada aku mengerti akan tahta cintamu yang tinggi,
namun gelembung sayang telah terlanjur bermain dalam ingatan.
Hingga bagai pesta kembang api yang
meroket membelah pekatnya gelombang mega, pelangi cintaku pecah dan menyala
lalu melayang dan terjatuh kedalam rimba asmara yang menggoda.
Kunjungi juga
https://bakot-aldino.blogspot.com/2016/01/269-cintaku-berlabuh-dipulau-penawar.html?m=1
Kunjungi juga
https://bakot-aldino.blogspot.com/2016/01/269-cintaku-berlabuh-dipulau-penawar.html?m=1
Duhai sayang?..
Hatiku telah terjerat pada kail hatimu
yang mengikat, jiwaku telah tertambat pada senandung rindumu yang memikat,
hingga tiada kuasa aku meronta untuk melepas rantai sayang dari lembutnya
cintamu yang tiada kurela untuk
– B E R L A L U –