PATAHAN CINTA YANG MASIH BERBUNGA

Ketika bara cinta telah menyala, membakar naluri, menghangus kesucian janji, hingga ia tiada peduli akan menara kasih yang menjadi tumbang, terhempas gelombang asmara yang begitu dahsyat menggoda, hingga hanya imajinasi yang menjulang tinggi dari sebuah khayal yang melukis keindahan dilangit yang temaram.


Semula kukira hatimu telah berpaling di saat telah kuterima cinta yang lain, namun tiada kusangka bahwa sesempit apapun waktumu masih menyisakan ruang teduh untukku bercurah rindu.

Kunjungi juga


Berulang kucoba melupakan, membenam semua kenangan dan menghapus pesonamu dari pikiran, namun hantaran kasih sayangmu kiranya telah jauh merasuk kepalung hati, sehingga siapapun tiada dapat meruntuhkan akan menara cinta yang begitu megah terpahat dalam ingatan.

Sehingga jikalau roda waktu dapatlah balik untuk berputar, niscaya tiadalah mungkin aku akan mengulang kesalahan diwaktu yang silam, karena kini barulah aku sadari, bahwa tanpa cintamu kiranya hidupku laksana lajunya kapal tanpa kemudi, yang terombang ambing terhempas gelombang dilautan tiada bertepi.

Karena aku bukanlah saudagar, yang hanya mengambil manis dari sebuah kasih sayang, yang akan membiarkanmu menari dengan gemercik gelang kaki yang pedih, yang akan melenakanmu dengan hati yang resah gelisah.


Duhai sayang.
Harus aku akui bahwa aku telah terpedaya oleh cinta, namun aku bukanlah pencari nikmat dari indahnya dunia, yang hanya mencari senang dikala cinta mengelabukan akal pikiran.

Mungkin akulah sidungu yang terlalu percaya akan cintamu, sehingga kisah asmara yang telah basah oleh airmata, kiranya tiada mampu terhapuskan, walau lembaran cinta tiada lagi merangkai keindahan.

Walau telah kupahami bahwa cinta ini laksana bara api, yang akan menjadi indah dikala berdamping sayang dengan lilin yang menyala, namun akan menjadi petaka dikala kita sama menerjang keinginan yang sesungguhnya sudah terlarang.

Karena siapapun tiada akan tau dengan siapa kita akan berpasangan, dan siapapun tiada mampu mengelak akan takdir cinta yang sudah digariskan oleh tuhan, namun sesungguhnya hati yang terlanjur sayang, tadalah dapat menghapus kenangan walau akhirnya cinta kita tiada sepersandingan.

Duhai kasih.
Kini nasib cintaku laksana merpati yang mampu beterbang dengan tinggi, menerjang awan dengan sayap membentang dan menukik diantara perbukitan, namun hatiku tiada dapat lari dari sebuah singgahan hati, yaitu dirimu yang slalu aku
- S A Y A N G I -