CINTAKU TIADA BERSULANG DALAM KEGELAPAN


Ketika serunai malam mendesau, mantramu mengalir dihembusan angin, menggetar jiwa yang terpasung dilembah nestapa, menghangus cinta dari masa indah yang berakhir seketika.

Entah wajah siapa yang telah memalingkan hatimu, sehingga engkau begitu percaya akan pemungkir yang berucap janji, sedang cintaku disini masihlah kokoh berdiri.

Kunjungi juga
https://bakot-aldino.blogspot.com/2017/04/isyarat-cinta-dimalam-yang-gulita.html?m=1


Haruskah kuremas matahari, hingga engkau mengerti betapa hatiku terbakar manakala cintamu pergi. ataukah kupetik rembulan untuk sebuah pembuktian, hingga engkau percaya bahwa cintaku teramat dalam.

Adakah perangkap yang tiada aku sadari?, sehingga engkau begitu tega memperdaya hati, lalu hanya karena curiga, hingga batu yang tersentuh menjadi bara.

Entah sampai kapan kedukaan akan bertukar kesenangan?, Sedang cinta yang engkau janjikan hanyalah airmata yang mengalir laksana derasnya hujan. Mungkinkah kebahagiaan kembali dalam pelukan?, sedang dilembah yang hijau aku terdapar dalam kesedihan.

Maka selamilah hatiku lebih dalam, niscaya akan engkau temukan kebenaran dari cinta yang aku janjikan. karena sesungguhnya pancaran kasihku masihlah gemerlap, walau cintaku tiada lagi engkau inginkan.

Karena bukanlah harta dunia yang membuat dirimu menjadi berharga, namun kilau permata dari cahaya hatimulah, yang telah membuatku jatuh cinta.

Maka biarlah fitnah dah hasutan, menjadi raja menguji kesetiaan, asalkan puspa cinta yang telah menghantar keharuman tiadalah terhancurkan, walau tinta hitam melukis kegelapan.

Duhai sayang?.
Tiada inginkah engkau melihatku tersenyum, seperti berjuta kumbang yang begitu riang menyambut datangnya musim semi. dan kubiarkan engkau menjadi lebah yang jatuh cinta, untuk bermesra pada harumnya kelopak bunga, dari tangkai kasihku yang telah menjadi segar, terpupuk oleh sentuhan sayangmu.

Karena hanya cahaya matamu, yang dapat menghibur sepiku. Karena hanya senyum manismu, yang dapat menghapus kepedihanku, sehingga laksana di 15 pancaran purnama, pesona cintamu telah menerangi jiwaku yang gulita.

Maka janganlah engkau runtuhkan tangga menuju surga, apabila tiada ingin melihatku terjatuh dilembah nestapa, karena sesungguhnya engkaulah penyangga pada kokohnya pagar kesetiaan, dari sebuah cinta yang bernaung dibawah ridhonya tuhan.

Karena walau rambut harum panjang terurai, menjadi lusuh tercakar kotornya debu, namun hati yang bening akan kasih sayang, tiadalah akan menjadi kemarau, walau berabad tuhan menguji kesetiaan.

Ya allah..
Kembalikanlah kebahagiaanku, Janganlah engkau rampas ia dariku, karena walaupun seribu wajah dari tamparan dusta telah melukai jiwa, namun apabila bayangnya datang tersenyum, niscaya telah kutemukan jawaban atas keraguan.

Karena sesungguhnya cintanya adalah madu, yang tiada akan membuat bunga terluka menjadi patah ataupun layu, hingga dengan cintanya tiada lembaran hitam yang akan bersulang dalam kegelapan..

Karena cinta yang hinggap diranting hatinya, bukanlah karena haus ataupun lapar akan kasih sayang, namun aku telah melihat kemuliaan pada dirinya, yang kelak dapat penuntun jalanku, untuk dapat bermanja ditaman surga yang
– I N D A H –