Lamalah sudah aku menanti, akan dirimu yang tiada juga kembali, namun aku akanlah slalu setia hati, sampai engkau datang tunaikan janji..

Bukan tiada goda aku melangkah, akan penantian cinta dari kekasih yang kembara, namun kesucian cinta akanlah tetap terjaga, walau angin surga setiap saat datang menerpa..



Namun betapa aku terpana dikala kabar berita datang menyapa, engkau tertabrak roda roda gila, engkau terpasung bermandi darah dengan menggenggam cindera mata, untuk tanda cinta pernikahan kita..

Entah apa yang harus aku katakan, sekian lama aku dalam penantian, sekian lama aku dalam kesendirian, kini engkau datang dengan raga terkulai, dengan panjangnya kaki tiada lagi dapat berjalan..

Kau genggam kuat tanganku, dengan menahan sesak dari napasmu dan kau katakan padaku.. "aku mencintaimu, dan terlalu besar sayang ku, namun maafkan bila aku tida dapat menemani disepanjang usiaku"

Pahit dan memang terlalu pahit, namun rasa cinta yang aku punya tiada membatas pada pisik yang sempurna, walaupun kini engkau bertumpu pada roda derita, namun putihnya cintaku, tiada akan ternoda sampai ajal..
- M E M I S A H -