BERTUNAI JANJI PUTERI DANAU MANINJAU YANG BERHATI PERI

Ketika perlahan sang surya kian terlelap dirimba dahan, terpaku dara jelita menyibak bening air sungai batang, yang meratap sedih hati merana, yang berharap cinta datang menyapa dari sebuah janji yang kini jauh kelana..

Entah berapa lama harus menunggu, entah berapa banyak purnama berlalu, walau hati tersayat berkeping rindu, merobek asa yang kian membeku, namun putihnya cinta tiadalah akan berdebu..


Danau maninjau adalah surganya bumi yang slalu dibincang penjuru negeri, hingga yang bersinggah pastilah tiada ingin pergi dan slalu terbayang dalam sanubari..

Tiadalah hasratku melupa janji akan dara jelita yang berhati peri, tiadalah mungkin pula cintaku terhenti pada sang juwita pujaan hati, walaupun sesungguhnya engkau terlalu cantik untuk menemani laju hidupku dijalan yang pahit..

Kunjungi juga
https://bakot-aldino.blogspot.com/2017/11/cinta-suci-penjelajah-bahari.html?m=1

Kini lepaslah sudah kebekuan hati, karena asmara kita akanlah bersulam kembali dan api cinta yang membakar jiwa, akanlah tersiran beningnya embun asmara yang tiada mungkin membawa derita..

Tiada kulepas pandangan mata akan keindahan panorama kelok 44 dikala senja, yang begitu indah seindah kenangan cinta didanau maninjau yang mempesona, seindah parasmu seindah senyummu, yang tiada pernah lepas dari Ingatanku.

Duhai sayang.
Lihatlah Pinus pinus melambai kabut temaram, yang tersiram mega mendekap puncak
lawang dan janganlah engkau terus bermuram, karena kelokan cinta yang terjal kini akan merantai senyuman..

Tiada kuingin malam beranjak pagi dikala senyum indahmu telah bermekar kembali dan maafkan bila sayatan rindu telah melukai hati, karena kini aku tiada akan pergi, tanpa dirimu tanpa cintamu, yang telah menjadi takdir hidup dari perjalanan..
- C I N T A K U -