TERSAYAT ASMARA

Ketika engkau lepas dari pandang sungguh hatiku sangatlah terguncang, hingga bagai hilang surga dari genggaman, hatiku bisu terpasung rindu akan belaian.


Entah berapa botol air wisky yang harus aku habiskan, untuk menghilang pahit dari goresan asmara yang engkau sayatkan, karena engkaulah cermin hati tempatku berkaca tentang cinta, engkaulah dermaga kasih tempatku berlabuh bersandar asmara.



Bukanlah hanya karena pesona rupa aku jatuh cinta, namun karena keluhuran budimulah yang telah membuat aku tergoda, hingga disetiap putaran waktu detak hatiku tiada henti bertasbih atas namamu.


Bagai berjalan diantara kabut hitam hatiku tersesat dirimba kerinduan, hingga engkau yang begitu dekat dihatiku, namun seakan jauh untuk dapat aku sentuh, karena cintaku mengalir bening ditelaga hati, menyejuk jiwa dalam dekapan asmara, karena sayangku bercahaya dicandi kasih, menerang warna pelangi dilangit jiwa.


Begitu deras hatiku berpacu, menyemai rindu akan dirimu, karena aku ingin hidup abadi, sebagai takdir cinta yang tiada pernah
- T E R G A N T I –