BIDADARI SURABAYA YANG SLALU SETIA DENGAN SATU CINTA

Kuayun sudah langkah kelana, menyusuri pantai KENJERAN yang sangatlah mempesona, yang menjadi surganya bumi untuk para pelancong dari penjuru negeri, hingga siapapun yang bersinggah, pastilah ingin berlama untuk wisata.

Tiadalah ingin mata terpejam dikala perahu sampan laju bergoyang, bukanlah hati takut ataupun bimbang, namun hanyalah ingin bermanja dalam belaian dari hangatnya dekapan kekasihku yang tersayang.


Kunjungi juga


Bersama jejak asmara yang terlukis indah dalam bingkai PANTAI RIA, kubalut rindu untuk cinta sama berpadu, kurajut kasih untuk sama meniti bahtera suci dan kupahat sayang untuk sama melangkah dalan satu genggaman.


Duhai sayang..
Cintaku memanglah perkasa, laksana patung dewi KWAN IN yang bertahta dipesisir PANTAI RIA, sayangku memanglah menjulang laksana pagoda TIAN TI yang tinggi menunjang awan, namun hatiku bukanlah batu yang mampu menolak akan manisnya cintamu, jiwaku bukanlah karang yang mampu menahan guncangan dari badai asmara yang engkau hempaskan dan rinduku bukanlah dawai yang slalu mengalun indah diantara nyanyian bakau.

Sehinga ketika cinta berpadu sayang, hatiku laksana melangkah di istana impian, terbang dan melayang bersama hembusan napas keindahan, jiwaku laksana tersiram pelangi yang basah dan bermandi akan hujan cinta dalam dekapan kasih.

Namun mengapa cinta tiadalah slalu menjadi sempurna, karena hatiku berduka manakala noktah langit menoreh tinta merah, jiwaku merana bersandar sepi dalam buaian kasih, dari cintamu, dari sayangmu yang tiada mungkin kurengkuh kembali.

Kunjungi juga
https://bakot-aldino.blogspot.com/2016/04/338-bertunai-janji-puteri-danau.html?m=1

Sehingga laksana PULAU PASIR yang terbenam lautan pasang, jejak cintaku tenggelam dengan torehan senyum keindahan dan laksana sanset dipenghujung senja, harapanku terbakar dilautan mega, sehingga angin surga dari napas cinta kini bersimbah asmara duka.

Namun cinta putih dari segumpal do,a dan harapan akanlah slalu mewarnai Langit KENJERAN, dengan warna cintamu, dengan aroma sayangmu, hingga hujan rindu kian membasah dalam jiwaku.

Kini hatiku berduka manakala mahligaiku patah, jejak cintaku telah membanjir airmata dikala tiada kata berpisah, kekasih hatiku melambaikan
– C I N T A –