INDAH ENGKAULAH PERMATA JIWAKU


Mengapa hatiku sangatlah merana, manakala dirimu tiada nampak dari pandangan mata, sedang asmara kita telah sama senada, sedang hati kita telah seikat untuk setia dan tiada mungkin terpisah.

Indah..
Haruskah berulang aku katakan isi jiwa, sedang lentera cinta tiada pernah redup dilangit asmara, haruskah berulang kubisikan kata sayang, sedang aroma kerinduan, kiranya telah menggunung kepuncak awan.


Indah...
Bukan tanpa tujuan hatiku singgah, bukan tanpa do,a jiwaku memuja, namun karena cintalah aku rela bersandar asmara pada dinding hatimu yang slalu aku puja.


Indah...
Bukan dunia yang telah menjadi gila, namun gejolah hati kitalah yang telah sama terbakar api asmara, hingga disetiap dentang symponi, jiwa kita slalu menari terhanyut dan terbuai dalam dekapan kasih.

Indah..
Cintaku bukanlah polesan, sayangku bukanlah bualan, namun mengapa hatimu setajam ujung pisau, yang menghujam jiwaku hingga basah bermandi darah kerinduan.

Indah..
Ambillah siangku untuk menemani sepimu, ambillah malamku untuk menghiasi indahnya langit mimpimu dan ambillah jiwaku untuk sebuah irama cinta, hingga membuat senyummu tiada akan pernah..
- M E R E D A -