CINTAKU TERDAMPAR DITELAGA KESUNYIAN

Ketika cinta tiada lagi seirama, langitku temaram tersiram badai kabut yang pekat menghitam, hanya debu debu kenangan dari cinta yang usang, yang masih mengambang dilangit senja ke emasan.


Malamku sepi tiada mendesah, keluhku menggema ratapku mengangkasa, aku telah lesu oleh siksamu, sehingga laksana berjalan dikaki telanjang, pertarungan bathinku terhenti pada jalan cintamu yang berduri.

Kunjungi juga

Namun kerinduan yang berpangku ditangan rembulan, telah membuat lisanku tiada bermalu untuk slalu berkata sayang, hingga bagai algojo yang haus akan penggalan, hatiku menggelepar dan luluh, terbuai oleh dahsyatnya pesona cintamu.

Aku tiada peduli seindah apapun purnama yang engkau janjikan, karena semua sudah berlalu, seperti juga cintamu yang perlahan jauh melupakanku.

Duhai sayang?.
Hatiku tiada terlalu kuat untuk menerima hukuman atas cinta yang engkau berikan, jiwaku terlalu ringkih tertunduk dan membungkuk, terhantam cambuk kedustaan dari rasa sayang yang engkau abaikan.

Entah haruskah aku bertahan?, sedang hatiku kian terdampar ditelaga kesunyian, ataulah aku berlalu?, sedang untuk melupakanmu bagai melepas nyawa dari tubuhku.

Hingga bagai daun yang lepas dari tangkai, cintaku melayang jauh terhempas badai kedustaan dan menjadi tiada berharga ketika berserak diantara puing puing kehancuran.

Duhai sayang..
Engkaulah cinta terindah yang aku pinta dari berlembar do,a, engkaulah malaikat hati penuntun digelapku dalam mengejar mimpi.

Ya allah.
Sempurnakanlah impianku, janganlah kau biarkan kuntumku gugur dan terjatuh sebelum waktu, hingga harum yang mengembang tiada akan bermadu dalam

- K E P E D I H A N –