HARUSKAH CINTA INI BERAKHIR

Ketika wajah pagi tiada lagi berseri, kelam laksana berteduh di mendung awan, sendu seperti nasib cintaku yang tersiram hujan pilu dari asmaramu yang beku, sehingga laksana seorang raja yang tiada lagi mempunyai singgasana, kiranya hatiku nelangsa di terik cahaya cinta yang menggelora.


Entah sampai kapan kabut duka ini akan berlalu dari kehidupan, sedang di pelupuk harapan kiranya cinta itu masihlah menembang, entah dapatkan cinta ini mendulang kebahagiaan, sedang di bening kasih sayang kiranya cintaku telah engkau abaikan.

Kunjungi juga

Adakah cintamu tiada lagi bernyawa, sehingga dengan begitu mudahnya engkau mengubur kisah indah ataukah cintamu hanya naskah opera, sehingga lisan yang bermanis kiranya hanya untuk menghibur hati duka.

Karena bila saja aku tahu bahwa cintamu hanya seindah ufuk. niscaya cukuplah hatiku menyayang sebatas kekaguman, karena apalah guna bila cinta hanya mesra di manis kata, namun nyatanya menggores perih di palung jiwa.

Maka janganlah engkau jadikan cintaku hanya menjadi tetamu dalam kehidupanmu, yang sekejap mesra dikala bersua, namun seketika menjadi gulita manakala di antara kita hening canda.


Duhai sayang.
Haruskah selamanya cinta ini menjadi diam seperti hari hariku yang engkau biarkan kesepian, sehingga manalah mungkin hatiku menjadi riang, bila cinta yang selama ini aku perjuangkan, kiranya hanya bernaung di lumbung kesengsaraan.

Entah dapatkah cinta kita melangkah pada dunia yang tiada pernah kita pikirkan sebelumnya, seperti berjuta insan yang telah menghalal dalam berkasih sayang, sedang cinta yang berteduh di langit gemilang, kiranya menyisa sendu di langit mimpi yang suram.

Adakah kebenaran yang telah tersamarkan ataukah kebencian yang tinggi menjulang, sehingga vonis yang tiada tertimbang kiranya begitu mudah engkau jatuhkan, sedangkan gemuruh rindu yang menggelegar, kiranya hanya engkau anggap denting gamelan di gemericik rintik hujan.

Karena walaupun darahku hanya sedanau badan, namun aliran sayangku niscaya tiada akan pernah berkurang, sehingga manalah mungkin aku dapat melupakan kisah indah, apabila cintamu masihlah menjelajah hati duka.

Maka janganlah engkau bebani langkah cintaku dengan airmata, sehingga tautan hati yang telah menuai kasih sayang, kiranya tiada terlerai sebelum cinta ini menjadi khatam.

Ya Allah.
Mengapa cinta ini di pertautkan bila kerinduan yang memuai kiranya hanya menebar aroma kepedihan, hingga laksana ranting rindang menjuntai yang tiada pernah tahu dimana letak pohon berakar, kiranya hatiku hanyalah untuk menjadi penyangga pada hati pecinta yang di dera kerapuhan.

Entah haruskah aku percaya cinta, sedang perjamuan syahdu dari masa indah bersamanya.hanya menyisa cerita, sehingga manalah mungkin pelangi hatiku dapatlah cemerlang, apabila di senyum sang pajar kiranya elegi sendu yang suram menembang.

Kini malamku kelu dikala tiada melihat senyummu, siangku gulita dikala sapamu hening canda, sehingga laksana berjalan di kaki telanjang, kiranya jiwaku nelangsa di dekap kebisuan.

Maka berbahagialah para pecinta yang mendapat kesempurnaan dalam berkasih sayang, sedang nasib cintaku tiada segemilang bintang bintang, yang slalu nampak indah dari setiap pandangan, namun sesungguhnya hatiku sangatlah merana terbalut kedukaan.

Karena sesungguhnya cintaku bukanlah pelipur, yang hanya untuk membuatmu terlelap nyenyak dengan tidur mendengkur, namun cintaku adalah selingkar tasbih yang terajut indah oleh butiran do'a, yang akan membuatmu slalu terjaga dengan senyum secantik

- P U R N A M A -

0 komentar