LUKANYA HATI PECINTA

Ketika di malam gelap hatiku melapal nikmat, dari syahdunya arsy kasih yang lama terlelap, hingga seketika airmataku mengalir, manakala kasih sayang yang telah berganti musim, kiranya harus bersemi pada ranting hati yang telah mengering.


Entah mengapa kisah yang telah kelana haruslah bersimpul mesra, sedang cinta di antara kita telah lama terpisah, sehingga di kelembutan napas malam kiranya hanya elegi cintamu slalu meninabobokanku dengan khayal keindahan.

Sungguh aku tiada pernah menyangka, bila ranting cinta akan berbunga di saat aku telah berpunya, sehingga takdir dunia yang telah mengubah warna cerita kiranya harus menggempita di saat bunga cinta tiada lagi menebar harumnya. 

Berulang aku coba menyimpan kesedihan, menghapus duka di liur mata kenangan, namun nyatanya tiada sedetikpun pesonamu berlalu, sehingga laksana derap kincir yang tiada pernah berhenti bergulir, kiranya aliran sayangmu telah membuat hatiku lelap bermukim.

karena hari hari indah yang kita lalui bukanlah dongeng indah yang tergores di hampar puisi ataupun nada indah di pentas dentang melody, namun sebuah kasih sayang yang tumbuh mesra di taman keikhlasan.

Duhai sayang.
Bila di saat itu janji kita telah terlerai, bukanlah karena hatiku telah hilang teduh dalam berkasih sayang, namun apalah daya bila hujan cinta yang kemarin tiada lagi membasah di hari ini, niscaya apalah guna cinta ini di pertautkan.

Namun hatiku mejerit tiada pekik, jiwaku meronta tiada daya, hanya segunung pengharapan dari belas kasih sang penguasa alam dan berharap semoga cinta ini di  persatukan, sehingga manalah mungkin cintaku dapat nyenyak terlelap, apabila pesonamu slalu menari di ruang mimpi.

karena walaupun sejak semula hati kita telah sama berikrar, bahwa apapun yang terjadi niscaya pelangi cinta kita tiada akan pernah memudar, namun nyatanya di lepas dermaga kiranya cinta itu hanya mengurai nostalgia indah.

Entah bumi yang mana yang harus terpijak, manakala napas cintamu telah berhenti berderap, sehingga laksana laju angin yang terbahak di rimbunnya semak, kiranya hatiku telah menjadi merana manakala cintamu tiada lagi semarak.

Adakah cinta kita suatu kebodohan, ataukah hanya bentuk sebuah kekaguman, sehingga hujan manis di hari yang kemarin kiranya telah menoreh sakit rindu di hari ini, sehingga laksana dentang serunai yang mengalun pilu di hening saung, kiranya hatiku telah terpasung di bilik rindu yang menggunung.

Karena walaupun aku tiada pernah tahu sejak kapan cintamu datang, namun sejak mengenalmu kiranya di sepanjang musim diriku telah sangatlah takut untuk kehilangan, sehingga laksana berpayung di teriknya rembulan, kiranya pesona cintamu slalu menerang pekatnya alam cintaku yang suram.

Senandung cinta promo wisata: 

Ya Allah.
Mengapa kisah cinta ini harus kembali berseri, sedang di waktu yang panjang kiranya cintaku telah engkau buat kesepian, sehingga sang waktu yang telah menjauhi mimpi, kiranya cinta itu harus bersemi di antara bunga dan duri.

Walau kita sama tahu bahwa di rindang buah pohon tiada pernah meminta hasilnya, namun nyatanya di pelepah kasih sayang kiranya sulit bagiku untuk dapat melupakan, bahwa masih ada senyuman di balik suramnya kenangan.

Karena walaupun di pasir putih kiranya telah temukan cinta yang jernih, namun nyatanya di bias kenangan kiranya cinta itu masihlah indah terbingkai, sehingga manalah mungkin cintaku lari dari hatimu, apabila di setiap derap hentakan nadi, kiranya hanya dirimu yang aku nanti.

Duhai sayang.
Semula aku mengira bahwa di lepas dermaga kiranya cinta itu telah sirna, namun nyatanya di gemuruh riuh gelombang yang menderu, kiranya cinta masihlah menembang irama syahdu, sehingga laksana rintik hujan di aspal berdebu, kiaranya cintamu telah menyejuk di hatiku yang semu. 

Adakah cinta ini akan di persatukan, seperti rembulan dan matahari yang menyatu dalam diam ataukah selamanya cinta ini akan slalu mesra di mimbar cerita, seperti dongeng indah yang melegenda di pena pemuja sastra.

karena walaupun bumi di pugung akan menjadi hancur ataupun darah mengalir menjemput takdir, niscaya tiada siapa yang dapat menghapus kisah, sehingga kasih sayang yang tiada pernah merunduk kiranya tiada akan terlelap walau sampai azal 

- M E N J E M P U T -

0 komentar