KIDUNG RINDU DI RIMBA PENANTIANKU

Ketika deru serunai dari binatang malam telah menjadi semarak menghempas kesunyian, menyisir resahku yang telah terbius di senyap asmara, sehingga disaat itulah hatiku mulai merangkak mengelana, memburu rindu di rindangnya rimba cinta yang berakhir seketika.

Aku coba ayun langkah hati bersama lajunya angin untuk berburu rindumu yang sirna terasing, namun nyatanya hatiku laksana kuda putih yang tersesat di sabana kering manakala teringat akan nasib cinta yang tiada lagi bersanding, sehingga laksana berdiri di bumi yang bersalju kiranya harapanku telah menjadi semu manakala pijar sayangmu tiada lagi menerangi bilik hati yang murung karena rindu.

Kunjungi juga
https://bakot-aldino.blogspot.com/2015/07/bidadari-kota-malang.html?m=1


Entah mengapa cinta kita haruslah berjarak, sedangkan untuk cintamu kasih sayangku tiada pernah berkarat, sehingga laksana jalar nadi yang tiada lagi berdetak kiranya hanya dengan alir cintamu yang telah membuatku nyenyak terlelap.

Tiadakah engkau tahu bahwa di dalam kehidupanku hanya ada satu cerita bahwa engkaulah surga terindah dalam rajutan asmara, namun mengapa di saat hati kita sedang berselancar indah kiranya nasib cinta kita haruslah menoktah tinta merah, sehingga harapan indah dalam kisah cinta hanyalah menjadi mimpi suram di malam yang gulita.

Karena walaupun telah aku coba tanggalkan semua keinginan, melepas ego di tinggi hasrat menjulang namun nyatanya aku tiada mampu melupakan, bahwa hati yang telah berpapasan dengan keharuman cinta kiranya akan slalu menoktah nostalgia yang indah.

Maka biarlah arah cintaku merangkak dalam gelap, asalkan derap cintamu tiada goyah dalam berpijak, sehingga tetes airmata sesalan kiranya tiasa menjadi trisula yang perih menghujam

Duhai sayang
Entah mengapa layar cinta kita begitu cepat tergulung, sedang untuk cintamu telah tersimpan indah di dasar palung, sehingga laksana sepohon kayu yang tumbuh tiada berakar kiranya tanpa cintamu laju hidupku telah berselimut kebimbangan,. 

Tiadakah engkau tahu bahwa hidupku telah menjadi tiada sempurna apabila tiada berdamping dengan keharuman dari cintamu, sehingga laksana pelepah nyiur yang terhempas gelombang kiranya tanpa cintamu hatiku telah menjadi bimbang.

Bukankah di saat itu hati kita telah sama berjanji bahwa semanis atau sepahit apapun perjalanan berkasih niscaya dengan cinta kiranya kita bersama akan sanggup menerjang badai berapi, namun nyatanya tiada siapa yang mampu memecah takdir sehingga sebelum cinta halal berakad kiranya megahnya lautan asmara haruslah terhempas ke palung getir.

Karena bila matahari dan bulan masihlah menjelma sinar niscaya selamanya cinta untukmu tiada akan memudar, sehingga di setiap surya merah tenggelam kiranya rona pesonamu slalu menjelma sinar keindahan

Maka haruskah selamanya cintaku  menangis mengharu sendu di panas aspal kesengsaraan sedangkan pijar sayangmu masihlah menerang secerah bintang, sehingga laksana jalar cinta yang putus terpenggal kiranya ketiadaberdayaan telah membuatku semakin tenggelam dalam lautan kesedihan.

Ya Allah. 
Entah masih adakah cinta yang sebening embun akan datang membasuh rindu, sedang ikrar setia di puncak purnama kiranya hanya harapan indah di mimpi yang semu, sehingga laksana huma abadi yang menghangus terumbu kiranya laju hidupku hanya berenang di hati yang sendu.

Tiada pantaskah seputih kasih merangkul cinta yang jernih seperti engkau limpahkan kasih sayang kepada sekandung janin yang menggeliat di kantung rahim, sedang di langit kasmaran kiranya tiada pernah ada purnama yang ganas membakar, sedang di buminya sayang tiada pernah ada rintihnya alam yang meminta hujan.

Karena walaupun sang surya tiada pernah meminta untuk bersua purnama, namun nyatanya hati rindu bukanlah penantian yang menjadi penawarnya, sehingga walaupun pajar cinta telah suram tenggelam kiranya pesonamu masihlah akan slalu membasah di bening tetes embun khayalan.

Duhai kekasih. 
Entah masih adakah hari esok untuk kita bercerita seperti gerimis senja dikala hati kita sama terangkul asmara, sedang di jurang penantian yang dalam kiranya cintamu telah membuat hatiku semakin terperosok ke dalam lembah kesedihan

Karena walaupun di saat ini tiada lagi aku temukan petunjuk arahmu,  namun nyatanya keharuman cintamu slalu masihlah menghiasi ruang kalbu, sehingga pajar cinta yang telah senja tenggelam kiranya tiada melarungku pada hati yang kelam.

Kini di rimba penantian aku tunggu janjimu untuk sama berikrar, bahwa apapun yang terjadi niscaya cinta kita tiada akan dapat di runtuhkan, sehingga bumi cinta yang pernah sama terpijak kiranya dapat kembali melaju di segulung layar,  walaupun seharusnya cinta itu tiada pantas lagi aku

- H A R A P K A N -

0 komentar