ASMARA YANG BERDEBU


Mengapakah kita harus berjumpa?, disaat diriku telah mendua, sedang indahnya cinta dikala remaja, telah terkubur bersama hancurnya asa.

Tiadalah hasratku untuk melukai, juga bukan mauku berkhianat janji, namun jalan pedihku dalam menanti, telah membawa biduk asmaraku untuk berdayung kelain hati.

Kunjungi juga

Bukit cinta dalam tapak asmara, kini bagai menari didalam jiwa, bunga rindu dalam hiasan kalbu, kini kembali dlsemerbak dikala senyum berpadu, hingga tiada kumampu menepis rantai kasih, dari kenangan indah dimasa lalu.

Karena sesungguhnya engkaulah dewa impian dari kisah asmara yang tenggelam, karena engkaulah kekasih pujaan, yang menyayat butiran sayang menjadi bergumpal kerinduan.

Kini haruskah kutempuh jalan lirih, jalan dari sebuah cinta yang berduri, karena simpang tiga jalan cinta telah membuat kebimbangan didalam jiwa.
Entah haruskah aku kekiri?, Sedang untuk meraih cintamu, kini banyak terhampar duri, ataukah aku kanan, sedangkan mahligai yang tergapai sudah tiada lagi membawa
- K E I N D A H A N -