CINTAKU TEMARAM DILAUTAN SAYANG

Ketika semilir angin telah menerpa wajah hampa, ada segumpal rindu yang menari mesra dirongga kalbu, ada selaksa sayang, yang tiada mampu aku lepas dari ingatan.

Kuayun langkah kembara bukanlah untuk menjadi perkasa, kudayung perahu asmara bukanlah untuk menantang samudra, namun hanyalah untuk tegaknya menara cinta, kurela terpisah asalkan mahligai tiada menjadi goyah.

Kunjungi juga
https://bakot-aldino.blogspot.com/2017/08/kukira-engkau-setia.html?m=1

Biarpun gunung memuntah hujan debu ataupun lautan menghanyut jasad terbuang, kurela terpendam asalkan sayang tiada menjadi karam, kurela binasa salkan cinta tiada menjadi poranda.

Karena aku tiada akan lelah untuk menyulam, dari kusutnya benang cobaan yang menjerat kehidupan, karena aku tiada akan berhenti untuk mendaki, walau tingginya butiran bahagia akan tumbuh diujung mimpi.

Kini entah harus berapa lama aku disini, terpasung sepi dalam beranda sunyi, hanya berteman symponi yang terdengar lirih, dari nada rindu yang menggeliat dalam hati yang pedih.
Maafkan aku, yang tiada mampu memberi warna pada manisnya senyummu, maafkan aku yang tiada mampu membelai lelapmu dikala hujan rindu membasah kalbu, namun yakinlah, bahwa kelana cinta yang banjir do,a pastilah akan berbuah bahagia dan bunga cinta kitapun selamanya menjadi
- I N D A H -